Pekerjaan Paruh Waktu Yang Populer Di Jepang

Pekerjaan Paruh Waktu Yang Populer Di Jepang – Jepang menjadi impian bagi sebagian orang. Sumber penghasilan yang tinggi, sistem pendidikan yang mumpuni, berbagai tempat wisata yang menarik hati yang menjadi alasan semakin banyaknya yang ingin tinggal di Jepang. Sebanding dari besarnya sebuah pendapatan, biaya hidup ini juga tergolong sangat tinggi. Untuk dapat menutupinya orang Jepang ini pun akan melakukan kerja paruh waktu.

Arubaito atau kerja part time adalah hal yang umum ditemui di Jepang. Tidak hanya orang dewasa saja, bahkan terkadang remaja pun turut bekerja paruh waktu. Bagi mahasiswa asing, arubaito juga menjadi pilihan agar uang saku bertambah.

Dalam bahasa Jepang kerja paruh waktu atau part time disebut dengan arubaito. Asal mula kata arubaito ini sendiri merupakan bahasa Jerman bukan bahasa Jepang.

Tidak seperti kerja full time yang memakan waktu hingga 8 jam sehari atau bahkan lebih, pekerja paruh waktu hanya dapat bekerja setidaknya selama empat jam dalam sehari. Pembayaran honor pekerja paruh waktu pun juga berbeda. Biasanya honor kerja paruh waktu dihitung per-jam. Arubaito kebanyakan akan dilakukan orang asli sana yang dimulai dari ibu rumah tangga hingga siswa dan juga mahasiswa. Yang mana mahasiswa dari luar juga akan turut melakukan kerja part time untuk mendapatkan uang tambahan.

Banyaknya pekerja paruh waktu ini muncul karena tingginya biaya hidup di Jepang. Tidak hanya itu, kerja paruh waktu kadang juga dilakukan untuk membantu perekonomian keluarga. Untuk mahasiswa asing, adanya part time ini sangat lah membantu untuk tetap bertahan hidup dan bersekolah di Jepang dengan baik.

Persyaratan Dan Ketentuan Untuk Pekerjaaan Paruh Waktu

Meskipun sebagian besar orang Jepang bekerja paruh waktu, bukan berarti semua orang bisa melakukannya. Untuk bisa melamar sebuah pekerjaan sebagai paruh waktu, terdapat juga beberapa syarat yang akan diajukan pemberi kerja. Untuk penduduk asli, akan terdapat batasan umur tertentu untuk bisa melakukan kerja paruh waktu. Selain batas umur, syarat untuk bekerja paruh waktu tidak terlalu ketat bagiorang Jepang.

Sebaliknya, bagi mahasiswa asing yang ingin bekerja sampingan, syarat yang diajukan jauh lebih banyak. Yang paling penting dan menjadi hal utama yaitu para mahasiswa itu sudah berhasil mendapatkan izin yang dikeluarkan oleh bagian imigrasi. Selain mendapatkan izin untuk baito, jenis visa pun dapat mempengaruhi boleh atau tidaknya orang asing untuk melakukan pekerjaan sambilan. Hanya orang yang memegang student visa sajalah yang bisa mengajukan permohonan melakukan arubaito. Untuk visa yang lain tidak mengizinkan orang asing bekerja.

Selain mendapatkan izin dengan visa tertentu, cakupan jenis pekerjaan yang bisa dilakukan akan sangat terbatas. Untuk orang Jepang diperbolehkan untuk bekerja di semua sektor. Akan tetapi untuk mahasiswa atau orang asing akan mempunyai batasan akan pekerjaan yang dapat dilakukan. Selalu pastikan juga bahwa pekerjaan yang diambil bukanlah jenis pekerjaan yang ilegal.

Syarat yang diberikan agar mahasiswa asing juga dapat melakukan baito yaitu jumlah jam kerja yang dilakukan. Dalam waktu seminggu itu mahasiswa asing ini hanya dapat bekerja selama 28 jam. Apabila dilakukan di hari libur, maka jumlah jam kerja yang bisa dilakukan adalah 8 jam perhari.

Berbagai Jenis Pekerjaan Paruh Waktu

Sudah mulai banyak perusahaan atau pertokoan yang membukakan lowongan untuk para penceri pekerjaan paruh waktu. Hampir bisa ditemukan di semua sektor usaha. yang mana memberikan kesempatan untuk banyak orang melakukan pekerjaan sambilan. Dan beberapa jenis pekerjaan yang banyak dicari seperti :

  • Kasir Untuk Sebuah Mini Market

Sebagian besar orang Jepang yang bekerja paruh waktu biasanya akan memilih kasir toko. Alasan utama mengapa banyak yang lebih memilih untuk menjadi kasir toko. Dikarenakan pekerjaannya yang tidak sulit. Para pekerja ini hanya harus memiliki ketrampilan pada tangan yang lumayan cepat dan juga pandai untuk menggunakan mesin kasir di dalam pekerjaan ini.

Kasir toko kerap dipilih karena jadwalnya yang sangat fleksibel. Di Jepang sebagian besar toko atau swalayan buka hingga 24 jam. Hal ini akan memungkinkan setiap pekerja untuk dapat memilih kapan ia akan masuk kerja.

  • Pelayan Restoran

Jenis pekerjaan paruh waktu lainnya yang juga menjadi favorit yaitu dengan menjadi pelayan restoran. Untuk para mahasiswa asing, pekerjaan pelayan ini dapat dipilih jika kemampuan dalam bahasa sudah mencapai level yang cukup bagus. Hal ini pun disebabkan jenis pekerjaan ini yang mana diharuskan setiap pekerjanya untuk selalu berinteraksi dengan orang lain, sehingga untuk kemampuan dalam bahasa dan juga komunikasi akan sangat dibutuhkan.

Selain itu, bekerja di lokasi restoran juga membutuhkan daya ingat yang kuat, sebab pekerja harus dapat menghafalkan nama nama untuk menu yang tidak sedikit. Meskipun mungkin terlihat sulit, teteap saja banyak yang tertarik dengan jenis pekerjaan ini. Bisa mendapatkan makan gratis yang mana menjadi alasan utamanya.

  • Housekeeping di Hotel

Sama seperti pelayan restoran dan kasir toko, menjadi housekeeping di hotel juga merupakan salah satu primadona bagi pencari kerja paruh waktu. Tidak memerlukan kemampuan khusus untuk dapat melakukan jenis pekerjaan ini. Pekerja tidaklah diharuskan memiliki kemampuan untuk dapat berbahasa yang tinggi agar dapat bekerja.

Adapun hak yang akan dimiliki oleh para pekerja seperti :

  1. Pembayaran sakit (jika penyakit itu terkait dengan pekerjaan, nilainya berubah);
  2. Asuransi kecelakaan kerja (saat bekerja atau dalam perjalanan);
  3. Kehamilan (jangan merugikan wanita hamil);
  4. Liburan (untuk karyawan tetap dan paruh waktu);
  5. Jam Kerja (rata-rata 40 minggu, bukan kasus Arubaito);
  6. Lembur (maksimal 360 jam per tahun);
  7. Kerja Malam (dari pukul 10 malam hingga pukul 5 pagi), anak di bawah umur di bawah 18 tahun tidak dapat melakukan kerja malam;
  8. Asuransi Pengangguran (memperhitungkan beberapa faktor dan dapat dibayarkan dalam 90 hingga 360 hari).

By admin