Tentang Etos Dan Budaya Kerja Di Jepang

Tentang Etos Dan Budaya Kerja Di Jepang

Tentang Etos Dan Budaya Kerja Di Jepang – Berbicara tentang kedisiplinan dan juga tanggung jawab di dalam sebuah pekerjaan. Budaya kerja di Jepang dapat dijadikan sebagai sebuah contoh. Jepang yang mana dikenal oleh dunia sebagai negara yang tingkat kedisiplinan dan juga produktivitas kerja nya yang tinggi. Hasil dari kerja kerasnya itu, negara ini menjadi negara yang luar biasa. Dengan tingkat ekonomi yang sama dengan negara yang terdapat di kawasan Eropa maupun Amerika.

Dahulu nya para orang Jepang ini bukanlah warga yang memiliki etos kerja tinggi. Orang orang ini sering kali bersantai dan suka menunda pekerjaan. Akan tetapi kekalahan yang terjadi saat perang dunia ke 2 membuatnya berubah total. Kondisi ekonomi yang terpuruk, pengangguran dimana mana. Sehingga pada saat itu negara ini sudah tidak punya pilihan lain lagi. Selain mulai bangkit dan bekerja lebih keras supaya bisa bertahan melawan keterpurukannya.

Situasi yang tidak enak ini secara tidak langsung pun akhir nya menempa kedisiplinan warga nya. Sehingga yang mana mulai berperan penting untuk setiap pembentukan karakter etos kerja yang dinilai sangat mengagumkan. Etos kerja ini pun akhir nya ditularkan kepada generasi selanjutnya. Yang dibentuk ke dalam sebuah konsep moral yang mana ditanamkan dengan sangat ketat melalui pendidikan yang terdapat di Jepang.

Salaryman di Jepang pun merasa bahwa tempat kerjanya seperti berada di desa. Yang dimana penduduknya akan saling bergotong royong untuk membangun lingkungan di sekitar nya. Ini menjadi sebuah pemikiran khas yang mana dikenal dengan istilah mura no guruupu atau Village Relationship.

Prinsip Kerja Di Jepang

Sebagian besar dari orang Jepang mempunyai prinsip life time employment. Yang mengartikan hanya akan bekerja di satu perusahaan hingga masa pensiun tiba. Perusahaan di Jepang banyak pegawai yang sudah bekerja lebih dari 40 tahun. Yang mana rata rata sudah berusia diatas 60 tahun.

Perusahaan dapat menjadi rumah atau tempat tinggal orang Jepang yang sudah tidak dapat dipisahkan antar satu dengan yang lain nya. Untuk orang Jepang, kantor atau pabrik bisa menjadi tempat tidur saat ada lembur yang mengharuskan nya untuk tetap bekerja hingga larut malam.

Jepang menjadi salah satu negara yang masih tetap memegang teguh senioritas. Terdapat istilah Senpai dan Kouhai yang berarti senior dan junior. Bagi yang lebih muda harus patuh dengan yang lebih tua jika ada nya perintah. Sistem ini sudah lah mutlak dan menjadi sistem yang menyangkut ke dalam seluruh aspek kehidupan orang Jepang. Senior juga wajib untuk mengarahkan dan mengajari juniornya. Dan untuk sebaliknya junior wajib untuk selalu menghormati dan mengikuti apa yang diperintahkan seniornya.

Sering ditemukan di dalam struktur organisasi perusahaan Jepang. Bahwa pegawai yang sudah berusia di bawah 30 tahun sudah mempunyai jabatan tinggi. Dan untuk yang level sekelas manager atau pun direktur biasanya untuk yang  berumur 50 hingga 60 tahun.

Sampai saat ini samurai spirit masih tetap tertanam kuat di dalam jiwa orang Jepang. Yang mana spirit ini digunakan untuk membangun sebuah kekuatan ekonomi. Menjaga harga diri sebuah negara, dan juga kehormatan secara utuh. Semangat ini lah yang pada akhir nya berhasil menciptakan negara Jepang menjadi bangsa yang tidak mudah menyerah. Meskipun sumber daya alam yang sangat minim dan juga sering terkena berbagai bencana alam. Terutama gempa bumi dan juga tsunami.

Mencontoh Kerja Budaya Orang Jepang

Kaizen yang dapat diartikan sebagai sebuah perbaikkan. Sifat orang Jepang yang penuh dengan semangat dan tidak merasa cepat berpuas diri sehingga lahir nya prinsip dari kaizen ini. Di dalam dunia bekerja, kaizen merupakan sebuah strategi yang memiliki tujuan untuk meningkatkan ke arah yang lebih baik. Terhadap proses produksi, kualitas beserta kuantitas produk, pengurangan untuk setiap biaya operasional, mengurangi pemborosan, hingga bertujuan untuk meningkatkan keamanan kerja.

Terdapat pepatah Jepang yang mengatakan bahwa tamu merupakan raja dan atasan merupakan dewa. Pepatah ini lah yang membuat para pekerja menjadi patuh dan loyal untuk setiap atasan mereka. Dengan siap melakukan apa pun yang diperintahkan untuk kesuksesan perusahaan tempatnya bekerja. Dan para pekerja Jepang ini juga akan bersedia untuk lembur tanpa dibayar sepeser pun.

Orang orang ini berpikiran jika hasil produksi naik dan perusahaan mendapatkan keuntungan besar. Maka secara otomatis beranggapan bayaran yang di dapatkan akan setimpal. Dalam dirinya yang sudah tertanam untuk melakukan sesuatu sebaik dan semaksimal mungkin. Gagal atau pun tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sama dengan mempermalukan diri nya sendiri. Bahkan beberapa akan menganggap harga diri nya hilang. Banyak pemimpin Jepang mengundurkan diri karena menganggap gagal dalam mengemban tugas.

Lembur menjadi hal biasa dalam sebuah pekerjaan di Jepang. Rata rata para pekerja Jepang ini dapat bekerja hingga lebih dari 12 jam sehari. Mereka yang memutuskan pulang cepat akan dianggap tidak produktif dan tidak penting untuk perusahaan.

Kecintaan orang Jepang pada pekerjaannya sudah dibuktikan dengan jumlah waktu yang dihabiskan di tempat kerja. Tanpa harus diawasi mereka juga akan tetap bekerja dengan baik, penuh dengan dedikasi dan tidak akan korupsi waktu. Seperti yang banyak terjadi dari pekerja yang terdapat di Indonesia. Semua kesuksesan ini tentu nya tidak akan datang jika tidak ada nya kedisiplinan dan juga kerja keras. Dapat mencontoh budaya dari kerja Orang Jepang yang mana mereka sangat bersemangat dalam bekerja tanpa banyak mengeluh.

By admin