Sejarah Pada Budaya Kerja Di Jepang

Sejarah Pada Budaya Kerja Di Jepang

Sejarah Pada Budaya Kerja Di Jepang – Budaya kerja di negara Jepang tentu nya mempunyai nilai yang kuat dalam sejarah. Seperti pada nilai budaya tradisional nya, dan sistem sosial yang pad akhir nya membentuknya. Sejarah yang panjang dan juga perubahan sosial di negara tersebut menjadi kontribusi dalam pembentukan budaya kerja yang unik di negara itu.

Yang sudah menjadi faktor penting di dalam sejarah budaya kerja Jepang yaitu dengan ada nya sistem feodal yang terdapat di masa Edo. Di saat itu Jepang yang mana terdiri dari berbagai provinsi dengan memiliki penguasa lokal yang kuat. Dengan berada di bawah sistem nya pun, para samurai atau ksatria yang bertanggung jawab untuk melindungi dan mengelola wilayah tersebut. Budaya kerja yang dihasilkan pada era ini akan melibatkan loyalitas yang kuat terhadap penguasa. Dan juga komitmen yang tinggi untuk tugas yang diberikan.

Perkembangan lebih lanjut akan budaya kerja Jepang mulai terjadi pada Restorasi Meiji di akhir abad ke 19. Masa sekarang pun Jepang mulai beralih yang semula dari sistem feodal menjadi lebih modern dan terbuka untuk setiap perkembangan teknologi maupun kekuatan dari barat. Pemerintah akan memperkenalkan reformasi sosial dan juga ekonomi yang luas. Dengan tujuan agar dapat mengubah negara nya menjadi industri dan militer yang memliki kekuatan yang kuat.

Periode setelah Restorasi Meiji juga terlihat akan pengenalan prinsip prinsip dari barat di dalam budaya kerja Jepang. Berbagai konsep seperti tanggung jawab masing masing individu, efisiensi, dan juga produktivitas mulai gencar diperkenalkan dan dipromosikan di dalam lingkungan pekerja. Hal ini pun mulai berdampak pada pengembangan sistem pendidikan yang mulai menekankan beberapa nilai. Seperti nilai disiplin, bekerja sama, dan juga berdedikasi.

Nilai nilai tradisional dan juga sistem sosial yang sudah terbentuk lama selama berabad-abad di Jepang, tidak diherankan lagi bahwa budaya kerja Jepang akan tetap mempertahankan berbagai aspek yang unik.

Ciri Khas Budaya Kerja Jepang

Salah satu ciri khas dari budaya kerja Jepang yaitu sistem senioritas nya yang masih kuat. Yang mana ini dikenal dengan jinji idou. Atau juga yang disebut sebagai perpindahan karyawan dalam perusahaan. Di sistem ini karyawan akan memulai karirnya dari posisi yang paling rendah. Dan akan diberikan naik pangkat seiring dengan berjalannya waktu dan juga pengalaman kerja yang bertambah. Senioritas serta penghormatan untuk yang lebih tua menjadi sebuah nilai penting di dalam budaya kerja Jepang.

Dari faktor budaya tradisional juga memiliki peran dalam membentuk budaya kerja Jepang. Konsep seperti tanggung jawab sosial dan perasaan sejati beserta etika sosial. Tentu nya dapat mempengaruhi cara orang Jepang untuk berinteraksi saat berada di tempat kerja. Kebijakan ini akan mengutamakan keselamatan dan juga stabilitas dari perusahaan. Yang diakibatkan sebagai rasa tanggung jawab yang kuat untuk setiap kolektivitas dan kepercayaan.

Budaya kerja Jepang juga sudah ditandai oleh beberapa nilai. Seperti rendah hati, komitmen untuk kualitas yang tinggi, kerja keras, dan juga rasa hormat kepada atasan. Konsep dari kaizen atau perbaikan yang dilakukan sceara terus menerus juga penting dalam budaya Jepang. Yang mana setiap karyawan nya akan didorong untuk ikut berkontribusi dalam meningkatkan proses dan juga kualitas kerja.

Terdapat juga konsep mottainai. Atau yang disebut sebagai upaya menghindari pemborosan dalam proses produksi. Sudah tercermin di dalam upaya nya untuk memanfaatkan setiap sumber daya secara seefisien mungkin. Di dalam masyarakat yang sudah terstruktur ini, penting untuk selalu memahami budaya kerja Jepang dengan menghormati setiap nilai nya dan juga sistem yang telah menjadi dasarnya.

Nilai nilai tradisional dan juga sistem sosial yang sudah terbentuk lama selama berabad-abad di Jepang, tidak diherankan lagi bahwa budaya kerja Jepang akan tetap mempertahankan berbagai aspek yang unik. Di dalam masyarakat yang sudah terstruktur ini, penting untuk selalu memahami budaya kerja Jepang dengan menghormati setiap nilai nya dan juga sistem yang telah menjadi dasarnya.

Munculnya Budaya Jepang Pada Awalnya

Budaya kerja di Jepang ini pada awalnya muncul saat para pelajar asli dari Jepang mengejar studi ke luar negeri. Seperti dengan belajar ke negeri Cina untuk dapat mengembangkan ilmu beserta sistem untuk penulisan setiap karakter. Dan dari situlah pelajar ini mulai ikut serta dalam memulai meneladani kerja keras orang di luar negeri.

Kerja keras yang ditekuni oleh pelajar dibuktikan dari adanya penemuan kertas dan pengobatan tradisional. Dari penemuan tersebut semakin membuat warga ingin tahu dan bekerja lebih keras lagi agar tidak tertinggal. Hingga saat tiba waktunya di saat Perang Dunia 1, kaisar Jepang pun telah memerintah armada militer untuk terus bekerja keras agar dapat mempertahankan negara.

Kekuatan militer Jepang ini merupakan bantuan dari seluruh kerja keras warga Jepang. Warga Jepang tetap mempertahankan budaya kerja dengan sepenuh hati untuk bisa mempertahankan kekuasaan negara. Dengan terus bekerja keras lah masyarakat Jepang yakin bahwa ketulusan nya dalam bekerja keras dapat menjadi kunci sebuah kemenangan.

Dan saat Perang Dunia ke 2 terjadi,  Jepang juga sudah bekerja keras hingga berkorban nyawa. Saat perang terjadi, Jepang mengalami kekalahan yang disebabkan oleh peralatan militer yang dimiliki tidak secanggih peralatan dari Amerika Serikat. Bom nuklir yang dijatuhkan pun membuat Jepang hancur dengan seketika. Akan tetapi kekalahan nya ini tidak meruntuhkan semangat untuk tetap bekerja keras.

Dari kekalahan itu para penduduk Jepang mulai bangkit secara perlahan untuk memulai hidup yang lebih baik lagi. Peristiwa kekalahan itu telah menjadi sebuah batu loncatan bagi Jepang sehingga dapat menjadi negara yang maju saat ini. Untuk segala perubahan dan juga sifat kerja keras nya masih tetap berlaku hingga saat ini. Jepang kini sudah terbukti terkenal akan bidang teknologi dan ilmu pengetahuan nya yang canggih.

By admin